2024-06-07 14:59:48
Perbedaan DVR
dan NVR pada CCTV dan fungsinya masing-masing ternyata
sangat penting. Instalasi kamera pengawas termasuk salah satu proses yang cukup
rumit dan membutuhkan banyak komponen, tidak hanya kameranya saja.
Meski demikian,
CCTV atau Closed-Circuit Television menjadi perangkat yang diandalkan dalam
mengawasi keamanan lingkungan.
Dengan adanya CCTV,
kita bisa memantau dan mendapatkan bukti akurat apabila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Oleh karena itu, pemasangan CCTV pun menjadi kebutuhan
penting yang tidak terelakkan saat ini.
Untuk memahami
lebih mendalam tentang instalasi CCTV, kita harus memahami komponen di
dalamnya, termasuk perbedaan DVR dan NVR yang cukup mendasar, lho.
Berikut ini
penjelasan lengkap, mulai dari pengertian, fungsi, hingga perbedaan DVR dan NVR
pada CCTV. Simak ya!
Baca
Juga: 9 Macam Pembangkit Listrik Sumber Energi yang Ada di Indonesia
Digital Video
Recorder (DVR) adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk merekam video
dalam format digital. Pada sistem CCTV, DVR berfungsi sebagai komponen utama
yang menangkap dan menyimpan rekaman video dari kamera-kamera pengawas yang
terhubung.
Beberapa kelebihan
DVR di antaranya penyimpanan lebih efisien, ketersediaan akses yang lebih
mudah, serta beroperasi dengan stabil dan andal selama 24/7 dalam pemantauan
dan perekaman.
DVR menggunakan
kompresi video untuk menghemat ruang penyimpanan, misalnya dengan codec H.264
atau H.265. Tak hanya itu, DVR modern sering dilengkapi dengan fitur jaringan
yang memungkinkan akses jarak jauh melalui aplikasi atau browser web.
Network Video
Recorder (NVR) adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk merekam video
dalam format digital dari kamera IP (Internet Protocol) pada sistem CCTV.
Perangkat NVR bekerja dengan kamera yang terhubung melalui jaringan IP.
Beberapa kelebihan
NVR di antaranya menampilkan kualitas video yang lebih baik, akses pemasangan
yang lebih fleksibel, dan dilengkapi fitur jaringan yang memungkinkan akses
jarak jauh melalui aplikasi atau browser web sehingga memudahkan pemantauan
dari lokasi yang berbeda.
Tak hanya itu,
dengan NVR, pengguna dapat lebih mudah untuk menambah kamera tambahan ke sistem
yang ada tanpa harus melakukan instalasi ulang atau perubahan yang signifikan
pada infrastruktur CCTV.
DVR
dan NVR merupakan sistem perekaman video yang digunakan dalam instalasi
CCTV. Fungsi DVR dan NVR yang paling utama yaitu untuk merekam dan menyimpan
video dari kamera pengawas.
Baik DVR maupun NVR
menyimpan rekaman video pada media penyimpanan internal seperti hard drive.
Kapasitas penyimpanan keduanya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan
konfigurasi sistem.
Tidak hanya
menyimpan video, DVR dan NVR juga menyediakan fitur untuk pengelolaan video
yang direkam, di antaranya kemampuan untuk mencari, memutar ulang, dan
menghapus rekaman sesuai kebutuhan.
Melalui DVR dan NVR
inilah pengguna dapat memantau video langsung atau rekaman melalui perangkat
seperti komputer, smartphone, atau tablet.
DVR biasanya
menggunakan kamera analog atau kamera HD analog. Kamera analog terhubung ke DVR
melalui kabel coaxial atau BNC.
Sementara itu, NVR
menggunakan kamera IP (Internet Protocol). Kamera IP mengirimkan data video
dalam format digital langsung melalui jaringan.
Di dalam DVR, video
dari kamera CCTV direkam dan diproses sendiri. DVR mengonversi sinyal analog
dari kamera menjadi format digital untuk disimpan di hard drive.
Sedangkan, NVR
hanya menyimpan data video yang telah diproses oleh kamera IP. Video direkam
dan diproses oleh kamera IP sebelum dikirim ke NVR.
Instalasi DVR menggunakan
kabel coaxial untuk setiap kamera, sehingga terasa lebih kompleks dan
memerlukan lebih banyak kabel. Jarak maksimal kabel coaxial biasanya sekitar
300 meter tanpa memerlukan amplifier atau repeater.
Adapun instalasi
NVR lebih sederhana karena menggunakan kabel Ethernet (Cat5e atau Cat6) yang
fleksibel dan bisa mengirimkan data serta daya (Power over Ethernet, PoE)
melalui satu kabel. Jarak maksimal kabel Ethernet tanpa repeater adalah sekitar
100 meter.
Kualitas video dari
DVR terbatas oleh kemampuan kamera analog. Kualitas gambarnya pun bisa
mengalami degradasi karena interferensi sinyal pada kabel coaxial.
Dengan menggunakan
sistem NVR, video CCTV bisa lebih berkualitas karena kamera IP dapat memiliki
resolusi yang lebih tinggi. Tak hanya itu, data video digital dari NVR
cenderung lebih stabil dan bebas dari interferensi sinyal.
DVR biasanya
terhubung ke jaringan hanya untuk akses jarak jauh, sehingga potensi risiko
keamanan jaringan lebih rendah dibandingkan NVR.
Di sisi lain, karena
kamera IP dan NVR terhubung melalui jaringan, potensi risiko keamanan jaringan
lebih tinggi sehingga penting untuk menerapkan langkah-langkah keamanan
jaringan yang tepat.
Harga DVR umumnya
lebih murah dibandingkan NVR karena kamera analog lebih terjangkau dibandingkan
kamera IP. Namun, biaya instalasi kabel pada DVR bisa lebih tinggi.
DVR dan NVR
memiliki banyak persamaan dalam hal fungsi dasar dan fitur yang mereka
tawarkan. Kedua perangkat ini dirancang untuk memberikan solusi pemantauan dan
perekaman video yang andal dan efektif, baik untuk penggunaan rumah maupun
bisnis.
Di samping itu, DVR
dan NVR juga memiliki perbedaan mendasar dalam cara kerja, tipe kamera yang
digunakan, dan cara pengelolaan data video dari rekaman CCTV.
Dengan demikian,
pemilihan antara DVR dan NVR lebih berkaitan dengan kebutuhan spesifik,
preferensi teknologi, dan anggaran pengguna.
Perbedaan DVR
dan NVR pada CCTV dan fungsi keduanya penting dipahami
untuk menjadi panduan Anda sebelum memasang perangkat keamanan kamera pengawas
yang tepat sesuai kebutuhan.