2024-05-17 14:28:16
Proses distribusi listrik dari pembangkit sampai ke rumah mungkin belum banyak diketahui. Pasalnya, dalam
kehidupan sehari-hari, kita memanfaatkan energi listrik untuk banyak kebutuhan tanpa
memikirkan proses yang rumit di baliknya.
Ternyata, dari sumber pembangkit hingga ke rumah-rumah kita, ada
serangkaian langkah kompleks yang harus dilalui oleh energi listrik.
Mari kita telusuri proses distribusi listrik dari awal hingga akhir
untuk memahami bagaimana energi listrik mencapai rumah kita dengan aman dan
efisien untuk membantu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: 5 Tips Merawat Mobil Listrik Saat Musim Hujan Agar Aman Terobos Banjir Tanpa Konslet
Proses dimulai dari pembuatan energi listrik di pembangkit listrik, yang
bisa berupa pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga
nuklir (PLTN), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), atau pembangkit listrik
tenaga angin (PLT Angin), dan lainnya.
Listrik dihasilkan melalui serangkaian proses yang terjadi dalam
generator yang mengubah energi dari berbagai sumber alam di pembangkit menjadi
energi listrik.
Setelah energi listrik dihasilkan, tegangan listriknya biasanya rendah.
Untuk mengirim energi listrik melalui jarak yang jauh dengan kehilangan daya
yang minimal, tegangan harus ditingkatkan.
Proses ini dilakukan melalui transformator step up (trafo penaik
tegangan), yang meningkatkan tegangan listrik dari 6 kilovolt (kV) menjadi 500
kV sebelum listrik dialirkan ke gardu transmisi.
Listrik yang telah ditingkatkan tegangannya kemudian dialirkan melalui
sistem transmisi, yang sering disebut sebagai Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET). Sistem ini terdiri dari jaringan kabel dan menara transmisi
yang membawa listrik dari pembangkit ke daerah-daerah pengguna.
Setelah listrik mencapai tujuannya, tegangan perlu diturunkan kembali ke
tingkat yang lebih aman untuk digunakan oleh konsumen. Proses ini dilakukan
melalui transformator step down di gardu distribusi.
Listrik yang telah diturunkan tegangannya kemudian masuk ke gardu
distribusi. Dari sini, listrik dikirimkan ke berbagai jenis konsumen, di
antaranya sebagai berikut.
- Listrik dengan tegangan tinggi, seperti 150 kV, disalurkan ke industri
atau pabrik besar melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
- Listrik dengan tegangan menengah, seperti 20 kV, disalurkan ke
fasilitas umum atau bisnis kecil melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM).
- Listrik dengan tegangan rendah, sekitar 220 V, disalurkan ke
rumah-rumah dan bangunan lainnya melalui Jaringan Tegangan Rendah (JTR).
Di dekat rumah-rumah dan bangunan, tegangan listrik turun kembali ke
tingkat yang lebih aman untuk digunakan oleh peralatan rumah tangga. Proses ini
dilakukan melalui transformator step down yang terletak di tiang listrik atau
kotak trafo yang berada di dekat permukiman.
Akhirnya, listrik yang telah diturunkan tegangannya disalurkan ke rumah
kita melalui kabel bawah tanah atau jaringan listrik di udara. Dari sini,
listrik siap digunakan oleh perangkat elektronik dan peralatan rumah tangga
kita sehari-hari.
Baca Juga: 6 Alat Elektronik Paling Boros Listrik, Waspada Penggunaan Oven!
Proses distribusi listrik dari pembangkit hingga ke rumah kita
melibatkan serangkaian langkah yang rumit namun penting. Dengan memahami proses
ini, kita dapat menghargai betapa pentingnya infrastruktur listrik dalam
menjaga kenyamanan dan keamanan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat prosesnya yang panjang dan tidak mudah itulah, penggunaan
energi listrik harus dilakukan dengan bijak dan efisien. Jangan sampai energi
listrik terbuang percuma dari pemakaian alat-alat elektronik yang tidak terlalu
dibutuhkan.
Selain itu, memasang perangkat listrik dengan kualitas terbaik juga bisa
semakin menambah efisiensi energi dalam penggunaan listrik sehari-hari. Peralatan
listrik seperti sakelar, stopkontak, kabel, dan steker yang terpasang di rumah
harus berada dalam kondisi yang aman saat digunakan untuk jangka panjang.
Memahami 7 langkah proses distribusi listrik dari pembangkit sampai
ke rumah kita mengingatkan kembali tentang pentingnya peran energi listrik
dalam setiap kegiatan. Dengan menggunakan energi listrik secara bijak, kita
dapat berkontribusi pada efisiensi energi yang secara langsung turut memberikan
dampak positif untuk lingkungan.