15 Tipe Colokan Listrik di Dunia, Indonesia Ternyata Sama dengan Eropa!

2023-12-15 15:00:05



Tipe colokan listrik di dunia ternyata bisa berbeda-beda di tiap negara. Hal ini penting diketahui, terutama bagi para traveller yang sedang merencanakan bepergian ke luar negeri.


Mengetahui tipe colokan listrik yang digunakan di negara tujuan menjadi salah satu catatan yang tak boleh dilewatkan, apalagi saat Anda membawa perangkat elektronik yang membutuhkan listrik.


Pasalnya, bisa jadi negara yang dikunjungi ternyata mengadopsi tipe colokan yang berbeda dengan di Indonesia sehingga perangkat elektronik yang dibawa tidak bisa difungsikan ke sambungan listrik.


Ternyata, di seluruh dunia ini ada 15 tipe colokan listrik yang berbeda. Apa saja itu? Berikut pembahasannya untuk Anda.


1. Tipe A


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe A:

- Umumnya digunakan di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Jepang

- Memiliki 2 pin

- Nilai arus mengalir yaitu 15 A

- Tegangan yang mengalir hampir selalu di angka 100 - 127 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe A juga


2. Tipe B


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe B:

- Umumnya digunakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko

- Memiliki 3 pin

- Nilai arus yang mengalir yaitu 15 A

- Tegangan yang mengalir hampir selalu 100 - 127 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe A dan B


3. Tipe C


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe C:

- Umumnya digunakan di Eropa, Amerika Selatan, dan Asia

- Memiliki 2 pin

- Nilai arus yang mengalir di antaranya 2,5 A, 10 A, dan 16 A

- Tegangan yang mengalir adalah 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe C


4. Tipe D


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe D:

- Utamanya digunakan di India

- Memiliki 3 pin

- Arus yang mengalir bernilai 6 A

- Tegangan yang mengalir yaitu 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker Tipe D (kompatibilitas parsial dan tidak aman dengan C, E, dan F)


5. Tipe E


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe E:

- Utamanya digunakan di Prancis, Belgia, Polandia, Slovakia, dan Ceko

- Memiliki 2 pin

- Arus yang mengalir bernilai 16 A

- Tegangan yang mengalir yaitu 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe C, E, dan F


6. Tipe F


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe F:

- Digunakan hampir di semua tempat di Eropa dan Rusia, kecuali di Inggris dan Irlandia

- Memiliki 2 pin

- Arus yang mengalir senilai 16 A

- Tegangan yang mengalir yaitu 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe C, E, dan F


7. Tipe G


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe G:

- Terutama digunakan di Inggris, Irlandia, Malta, Malaysia, Singapura, dan Semenanjung Arab

- Memiliki 3 pin

- Arus yang mengalir bernilai 13 A

- Tegangan yang mengalir yaitu 220 - 250 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker Tipe G


8. Tipe H


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe H:

- Digunakan secara eksklusif di Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza

- Memiliki 3 pin

- Arus yang mengalir senilai 16 A

- Tegangan yang mengalir yaitu 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe C dan H (kompatibilitas parsial dan tidak aman dengan tipe E dan F)


9. Tipe I


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe I:

- Terutama digunakan di Australia, Selandia Baru, Tiongkok, dan Argentina

- Memiliki 2 atau 3 pin

- Arus yang mengalir bernilai 10 A

- Tegangan yang mengalir yaitu 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker Tipe I


10. Tipe J


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe J:

- Digunakan hampir secara eksklusif di Swiss dan Liechtenstein

- Memiliki 3 pin

- Nilai arus yang mengalir adalah 10 A

- Tegangan yang mengalir bernilai 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker Tipe C dan J


11. Tipe K


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe K:

- Digunakan hampir secara eksklusif di Denmark dan Greenland

- Memiliki 3 pin

- Nilai arus yang mengalir adalah 16 A

- Tegangan mengalir yaitu 220 - 240 V

- Meurpakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe C dan K (kompatibilitas parsial dan tidak aman dengan Tipe E dan F)


12. Tipe L


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe L:

- Digunakan hampir secara eksklusif di Italia dan Chili

- Memiliki 3 pin

- Arus yang mengalir bernilai 10 A dan 16 A

- Tegangan yang mengalir adalah 220 - 240 V

- Stopkontak 10 A kompatibel dengan steker Tipe C & L (versi 10 A)

- Stopkontak 16 A kompatibel dengan steker tipe L (versi 16 A)


13. Tipe M


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe M:

- Terutama digunakan di Afrika Selatan

- Memiliki 3 pin

- Arus yang mengalir bernilai 16 A

- Tegangan yang mengalir yaitu 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe M


14. Tipe N


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe N:

- Digunakan di Brasil dan Afrika Selatan

- Memiliki 3 pin

- Arus yang mengalir bernilai 10 A, 16 A, dan 20 A

- Tegangan yang mengalir berkisar 100 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker tipe C dan N


15. Tipe O


Berikut beberapa karakteristik dari colokan Tipe O:

- Digunakan secara eksklusif di Thailand

- Memiliki 3 pin

- Nilai arus yang mengalir yaitu 16 A

- Tegangan yang mengalir bernilai 220 - 240 V

- Merupakan stopkontak yang kompatibel dengan steker Tipe C dan O (kompatibilitas parsial dan tidak aman dengan Tipe E dan F)


Bagaimana dengan Indonesia?




Di Indonesia, terdapat dua jenis colokan listrik yang umum digunakan, yaitu tipe C (Europlug) dan tipe F (Schuko). Kedua tipe ini sama dengan yang digunakan di kebanyakan negara di Eropa.


Dua tipe colokan dan stopkontak ini memang memiliki bentuk yang hampir sama. Bedanya, Tipe C memiliki dua lubang bulat tanpa grounding, sementara tipe F memiliki tambahan kaki grounding.


Meskipun tipe C umum digunakan untuk perangkat ringan, tipe F lebih sering digunakan untuk perangkat listrik yang memerlukan grounding.



Share